Senin, 13 Februari 2012

Peranan dan Kedudukan Masjid dalam Masyarakat


hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk golongorang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. At-Taubah ayat : 18)

            Masjid adalah lambang syi‘ar Islam dan juga merupakan pusat keagamaan yang menghubungkan antara  hamba dengan Penciptanya. Pembinaannya yang menyita gairah dan perhatian besar menunjukkan masjid mempunyai peranan yang besar dan agung bagi umat Islam. Masjid bukan saja pusat ibadat khusus seperti sholat dan i‘tikaf, tetapi mempunyai peranan yang lebih luas. Bahkan pada zaman dahulu masjid pernah menjadi pusat pemerintahan, kebudayaan, mu‘amalah, dakwah Islamiah, aktivititas kebajikan dan pendidikan umat Islam.
            Pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, kemajuan umat dan gerakan Islam, semuanya bermula dari sebuah masjid. Masjid telah dijadikan sebagai tempat untuk berkumpul, berbincang dan merancang strategi dan tidak terbatas hanya di bidang dakwah, melainkan perdagangan, perundangan, penyebaran ilmu dan lain-lain. Setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berhijrah ke Madinah, perkara pertama yang dilakukan oleh Baginda ialah mendirikan sebuah masjid (Masjid Quba') untuk dijadikan tempat ibadah dan pusat kegiatan Islam. Masjid ini adalah masjid pertama pada zaman awal perkembangan agama Islam. Setibanya Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam di Madinah,  ia mengambil beberapa langkah yang berkesan untuk mewujudkan perpaduan yang kokoh di kalangan penduduk Islam Madinah. Antara langkah lain  ialah:  mendirikan masjid, yang kemudian terkenal dengan nama Masjid an-Nabawi. Bermula dari sinilah terpancar cahaya Islam, pancaran ilmu, keharmonisan bermasyarakat, dan tingginya akhlak umat Islam di seluruh pelosok dunia pada waktu itu.
            Di samping itu Rasulullah  telah menjadikan masjid sebagai pusat ibadah, pusat pemerintahan negara, nadi gerakan Islam dan penggerak kegiatan masyarakat, tempat menuntut hak dan keadilan,  pusat kebajikan, gedung ilmu serta pusat hubungan dengan Allah dan manusia sesama manusia. Oleh karena itu fungsi masjid ketika itu amat besar dan sangat dominan. Ia melambangkan panduan dalam urusan dunia dan akhirat. Kesempurnaan Islam sebagai ad-Din telah berjaya digambarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melalui peranan dan fungsi masjid.
            Apabila kita menyebut Masjid, maka terbenak di fikiran kita sebuah tempat ummat Islam sholat  jama’ah dan sholat Jum’at, ceramah agama terutama menyambut perayaan hari-hari kebesaran Islam seperti Maulid Rasul, Hijrah, Isra’ dan Mi‘raj, sholat  Tarawih dan lain-lainnya. Kebanyakan masjid masa kini dibangun dengan bentuk seni yang indah dan menarik, alat-alat kelengkapan yang modern; interiornya lengkap dengan hamparan permadani yang indah, dan dihiasi ukiran dan tulisan ayat-ayat al-Qur’an serta hadist-hadist Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebenarnya, kejayaan sebuah masjid itu sangat bergantung pada jarak peranan dan fungsi yang dijalankan olehnya, lebih-lebih lagi, sebuah masjid itu dapat menarik masyarakat Islam di sekelilingnya untuk beribadah dan menggunakan masjid tersebut untuk kebaikan dan kebajiakan masyarakat. Antara peranan yang perlu dilakukan oleh masjid untuk masyarakat cemerlang ialah:
     1.      Menyusun Struktur Kerja Masjid
            Salah satu ciri kejayaan sebuah masjid untuk menjadi pusat perkembangan masyarakat Islam. kerja yang baik dan dinamik serta ikhlas akan dapat merancang masjid dengan baik pula.
     2.      Imam Yang Ideal
            Imam masjid sangat bergantung kepada kreativitas dan aktivitas yang diciptakannya untuk menghidupkan ruh Islam di masjid dan jemaahnya. Oleh karena itu, kedudukan imam dalam struktur masjid semestinya sejajar dengan pengurus masjid agar hubungan pengurus dan imam mempunyai ikatan kordinatif yang saling bekerjasama dalam kepengurusan kegiatan masjid.
            Imam masjid mempunyai kedudukan, peranan dan fungsi yang sangat penting, bukan saja dalam upaya memakmurkan masjid, namun juga dalam membina, mengembangkan dan memajukan masyarakat Islam disekitar masjid. Oleh karena itu imam masjid perlu mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas serta mampu menyelesaikan masalah kemasyarakatan dengan sebaik mungkin.
      3.      Menyatukan Umat Islam
            Sebagai imam masjid, Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam lebih mementingkan semangat bersatu di kalangan para sahabatnya. Apabila terdapat perbedaan pendapat di kalangan para sahabat, Rasulullah menanganinya tanpa memihak pada siapapun. Apabila para sahabat mempunyai idea dan pendapat baru yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam langsung menyetujuinya. Tujuan tindakan seperti ini adalah untuk mewujudkan kesatuan di kalangan para sahabat dan pengikut mereka.
      4.      Menghidupkan semangat musyawarah
            Masjid adalah tempat untuk bermusyawarah, bukan saja di antara para pengurus dengan panitia masjid dan para pengurus dengan jemaah, namun juga di antara sesama jemaah. Imam masjid dan pengurus hendaklah bermusyawarah untuk mendapatkan penyelesaian dalam menghadapi sesuatu masalah atau pertikaian yang timbul. Begitu juga dalam perancangan atau pembangunan gedung baru disekitar masji guna untuk meningkatkan syiar Islam dan menghidupakan semangat keislaman perlu dimusyawarahkan bersama.
      5.      Memperkokoh Aqidah Umat
            Dalam kehidupan masa kini yang penuh dengan cobaan dan tantangan, umat Islam amat perlu memperkuat aqidah supaya tidak mudah terpengaruh dan terjerumus ke dalam unsur-unsur negatif. Benteng aqidah ini menjadi lebih penting lagi karena sekarang ini tersebar ajaran-ajaran serta pemahaman aqidah yang menyesatkan. Di dalam hal ini, pengurus dan imam masjid hendaknya memulai peranannya dalam menguatkan aqidah jama’ahnya.
            Pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, Baginda memberikan perhatian yang begitu besar kepada masalah ini, dengan menyediakan shuffah, atau semacam asrama, untuk para sahabat tinggal dan membina aqidah Islamiyyah hingga mereka menjadi tokoh generasi yang sholeh. Aqidah yang kuat akan membuat mereka berani dan tenang di dalam menghadapi cobaan dan tantangan sebagaimana firman Allah yang artinya :
            Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah,  Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. (Al-Ahqaaf: 13)
      6.      Masjid sebagai Lembaga Keislaman, Pendidikan, Kemasyarakatan dan Kebajikan
            Masjid hendaklah menjadi pusat rujukan dalam masalah-masalah kehidupan masyarakat Islam sehingga mampu menyediakan jawaban yang munasabah dan Islamik bagi setiap pertanyaan dan juga menjadi pusat kaunseling bagi menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakt Islam pada hari ini. Masjid juga adalah institusi ilmu untuk kecemerlangan masyarakat Islam. Budaya ilmu ini perlu diluaskan dengan mengadakan kelas-kelas keagamaan dan juga kelas-kelas ilmiah yang lain seperti pelajaran komputer, sains, mathematik dan lain-lain pelajaran dari peringkat kanakkanak hingga ke peringkat dewasa. Selain daripada itu usaha seperti ceramah, forum dan dialog umum merupakan antara alternatif yang akan mengharmoni dan menyatupadukan masyarakat Islam. Masjid juga hendaklah menjadi pusat bantuan kepada mereka yang memerlukan sokongan moral dan material bagi meringankan beban kewangan atau masalah gejala sosial yang dihadapi oleh masyarakat Islam pada masa kini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar